Kamis, 05 Januari 2012

LANDASAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN


BAB I
PEMBAHASAN

Pentingnya Landasan Pendidikan dalam Proses Pendidikan
Jika kita berbicara tentang esensi landasan pendidikan dalam proses pendidikan, maka hal itu akan dikaitkan juga dengan study pendidikan dan praktek pendidikan yang merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan. Praktek tanpa study tidak mungkin berlangsung, demikian pula study tanpa praktek ibarat hampa tak ada gunanya. Seperti yang disebutkan oleh M. I. Soelaiman bahwa praktek tanpa teori tidak jelas arahnya. Study pendidikan merupakan seperangkat kegiatan yang bertujuan untuk memahami suatu prinsip, konsep, atau teori pendidikan, sedangkan praktek pendidikan merupakan seperangkat kegiatan bersama yang bertujuan membantu pihak lain agar mengalami perubahan tingkah laku yang di harapkan. Berdasarkan hal tersebut maka konsep, prinsip atau teori pendidikan yang dibutuhkan dalam praktek pendidikan merupakan landasan bagi berlangsungnya proses pendidikan, dengan demikian landasan yang kokoh dan terarah merupakan pijakan dalam suatu kegiatan pedidikan.
Terlebih dahulu kita harus mengetahui landasan-landasan pendidikan yang dianut oleh suatu bangsa, kita harus mempunyai kesatuan pendapat tentang arti landasan pendidikan. Landasan pendidikan merupakan norma dasar pendidikan yang bersifat imperatif; artinya mengikat dan mengharuskan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan untuk setia melaksanakan dan mengembangkan berdasarkan landasan pendidikan yang dianut.  Umumnya ada lima landasan pendidikan utama yang menjadi norma dasar pendidikan, yakni: (1) Landasan Filosofis Pendidikan, (2) Landasan Sosiologis Pendidikan, (3) Landasan Kultural Pendidikan, (4) Landasan Psikologis Pendidikan, (5) Landasan Ilmiah dan Teknologi.
Pengertian Landasan Pendidikan
Secara leksikal,landasan berarti tumpuan, dasar atau alas, karena itu landasan merupakan tempat bertumpu atau titik tolak atau dasar pijakan. Titik tolak atau dasar pijakan ini dapat bersifat material (contoh: landasan pesawat terbang); dapat pula bersifat konseptual (contoh: landasan pendidikan). Landasan yang bersifat koseptual identik denganasu msi, adapun asumsi dapat dibedakan menjadi tiga macam asumsi, yaitu aksioma, postulat dan premis tersembunyi.
Pendidikan antara lain dapat dipahami dari dua sudut pandang, pertama dari sudut praktek sehingga kita mengenal istilah praktek pendidikan, dan kedua dari sudut studi sehingga kita kenal istilah studi pendidikan.
Jenis-jenis Landasan Pendidikan
Pokok-pokok bahasan yang diungkap dalam landasan pendidikan adlah sebagai berikut :
Manusia dan Pendidikan : Hakekat manusia dalam hubungannya dengan pendidikan adalah manusia sebagai makhluk yang harus/perlu dididik dan mendidik, manusia sebagai makhluk yang dapat dididik dan mendidik, serta pendidikan sebagai humanisasi
Pengertian Pendidikan : Pengertian pendidikan diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu pengertian pendidikan berdasarkan ruang lingkup, pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah ilmiah, dan pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan system.
Landasan Filosofis Pendidikan : Selaku bangsa Indonesia maka dasar palsafah Pancasila merupakan sumber utama dalam pelaksanaan pendidikan.
Landasan Psikologis Pendidikan : Psikologis pendidikan merupakan aplikasi metode psikologis dalam memecahkan masalah-masalah pendidikan.
Landasan Sosiologis dan Antropologis Pendidikan : asumsi-asumsi sosiologi terhadap pendidikan berkaitan dengan metode sosiologis dalam mengkaji hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala social, sedangkan asumsi antropologi terhadap pendidikan berkaitan dengan antropologi fisik dan antropologi social budaya.
Landasan Historis Pendidikan : Sejarah pendidikan dimulai pada masa Hindu/Budha samapai pendidikan pada masa orde baru.
Landasan Yuridis Pendidikan Landasan yuridis atau hukum pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari peraturan perundang-undangan yang berlaku yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.
Landasan religius pendidikan, yaitu asumsi-asumsi
yang bersumber dari religi atau agama yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek
pendidikan dan atau studi pendidikan.
 Landasan ilmiah pendidikan, yaitu asumsi-asumsi
yang bersumber dari berbagai cabang atau disiplin ilmu yang menjadi titik tolak dalam
rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan. Tergolong ke dalam landasan
ilmiah pendidikan antara lain: landasan psikologis pendidikan, landasan sosiologis
pendidikan, landasan antropologis pendidikan, landasan historis pendidikan, dsb.
Landasan ilmiah pendidikan dikenal pula sebagai landasan empiris pendidikan atau
landasan faktual pendidikan. Landasan kultural
Pendidikan dapat dikonsepkan sebagai proses budaya manusia. Kegiatannya dapat berwujud sebagai upaya yang dipikirkan, dirasakan, dan dikehendaki manusia. Pada hakikatnya manusia sebagai mahkluk budaya dapat menyesuaikan diri dengan kebudayaan setempat. Salah satu cara untuk memelihara kebudayaan adalah melalui pengajaran. Jadi pendidikan dapat berfungsi sebagai penyampai, pelestari, dan pengembang kebudayaan

Salah satu tumpuan pendidikan yang selama ini sering mendapat sorotan adalah kurikulum. dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa: “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.
Betapa tidak, kurikulum sering menjadi kambing hitam kemunduran pendidikan suatu bangsa. Jika pendidikan merosot, banyak pihak dengan serta merta menuding bahwa “kurikulum” yang berlaku tidak sesuai dengan perkembangan, kurikulumnya tidak baik, harus diganti, harus dibenahi, dan sebagainya.
Jika kita mencoba mencermati kurikulum yang diberlakukan selama ini, dari sejak tahun 1970-an hingga sekarang, maka pada intinya semangat kurikulum adalah sama, yaitu bagaimana agar kurikulum yang ada mampu menjabarkan semua tujuan pendidikan dalam suatu muatan kurikulum yang selanjutnya di implementasi di dalam proses pembelajaran di kelas. Ujung tombak Implementasi kurikulum ada pada pelaksanaan tugas dan tanggung jawab guru. Oleh karena itu, guru adalah pelaksana terdepan dari kurikulum.

Fungsi Landasan Pendidikan
Makna fungsi berkaitan dengan manfaat. Adapun manfaat calon pendidik mempelajari landasan pendidikan diantaranya :
1.     Mengetahui berbagai konsep, prinsip dan teori pendidikan dalam melaksanakan praktek pendidikan.
2.     Mempunyai sikap kritis terhadap pandangan-pandangan teori pendidikan.
3.     Memberiakn kontribusi pada pola pikir dan pola kerja calon pendidikan.
4.     Lebih meyakini tentang konsep, prinsip dan teori pendidikan dalam pelaksanaan pendidikan.
5.     Memiliki kesiapan studi pendidikan lebih lanjut.
Esensi Pendidikan
Selanjutnya, setiap orang terutama guru atau orangtua pasti memiliki opini tersendiri tentang apa sebenarnya esensi pendidikan itu. Pendidikan adalah sebuah upaya untuk mentransfer ilmu dari seseorang kepada orang lain. Tak cukup hanya mentransfer ilmu semata, tetapi juga upaya untuk mentransfer nilai-nilai moralitas dan akhlak yang baik dari pendidik kepada yang dididik. Dari guru kepada murid dan juga terkadang dari murid kepada guru.
Namun tak bisa dipungkiri bahwa esensi dari pendidikan adalah sangat berkaitan dengan sikap seorang guru dalam menghayati dan menjalankan profesinya. Bagi beberapa guru kegiatan mengajar mungkin dilakukan dengan setengah hati, kering, garing, hanya mengisi absen hadir, tanda tangan, memberi catatan, menjelaskan sebentar, menugaskan siswa, lantas pulang. Beberapa terus mengeluhkan betapa kecilnya gaji guru yang begitu- begitu saja dan terus asyik mengobrol dengan rekan sekerja sampai bel tanda pulang berbunyi, siswa dengan asyik mengobrol juga karena guru tak jadi masuk memberikan pelajaran. Banyak pula yang dengan begitu bersemangat menjejali siswa dengan begitu banyak materi dan metode yang kata mereka baik.

Kesimpulan
Dalam dunia pendidikan, landasan-landasan pendidikan adalah hal yang dominan untuk menciptakan sebuah bentuk pengabdian pendidikan yang baik. Para pelaku dalam dunia pendidikan patut memerhatikan landasan-landasan dalam pendidikan seperti yang telah disebutkan diatas sehingga menciptakan esensi yang baik dan berguna demi proses pendidikan yang baik dan membanggakan




















Daftar Pustaka

http://adsensecamp.com/show/frame.php?
http://Hartono.web.blog.
http://Qym.com/konsultasi/pendidikan.php?
Munib, Achmad. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Unnes Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar